Banyak hal yang memang sangat aneh baik selama dalam kandungan maupun saat kelahiran dan dalam kelangsungan hidupnya. Tanda- tanda itu tidak hanya disaksikan oleh keluarganya saja, melainkan disaksikan oleh orang lain.
Bahkan, tanda-tanda keanehannya itu bisa disaksikan oleh bangsa yang hidup di negri lain. Salah satu bentuk mukjizat beliau adalah senantiasa dinaungi mendung kemanapun beliau pergi.
Peristiwa ini manakal beliau dan maisarah pergi berdagang ke negeri Syam (Syiria) dengan membawa dagangan Siti Khadijah. Selama dalam perjalanan, mulai dari mekah menuju syam, beliau senantiasa dinaungi oleh mendung yang melindungi beliau dari sengatan matahari dan panasnya Hijaz. Sebelum keberangkatan beliau menuju Syam, Khadijah yang menjadi pemimpin Maisarah, telah berpesan kepadanya agar Muhammad nanti diberi pakaian yang sangat bagus ketika hendak pergi ke Syam dan supaya dinaikkan ke atas kendaraan yang paling bagus pula. Sebab, Khadijah yakin bahwa Muhammad ini adalah seorang calon nabi dan rasul yang akan menjadi pemimpin umat di alam ini. Khadijah punya kenyakinan yang demikian karena ia telah menyaksikan tanda-tanda yang demikian.
Maisarah melaksanakan apa yang diperintahakan oleh majikannya. Dalam perjalanan menuju Syam, Rasulullah SAW. Tertidur di atas untanya sehingga beliau tidak merasa capek dan kelelahan, sedangkan mendung terus menaungi di atasnya. Mendung itu selalu diiringi angin semilir yang makin menambah pulasnya. Sejuknya tiupan angin padang pasir jarang sekali terjadi, bahkan bisa dikatakan tidak ada. Akan tetapi, sejak rombongan saudagar Khadijah ini berangkat ke Mekah dengan diikuti Rasulullah, tiupan angin juga dirasakan oleh teman-teman maisarah. Mereka merasakan keanehan tiupan angin yang tidak seperti biasanya.
Kemudian rombongan tiba di gereja seorang rahib yang terletak dipinggir jalan menuju Syam. Maisarah memberi komando untuk istirahat sebentar di tempat tersebut. Rasulullah lalu turun dari kendaraannya dan berteduh dibawah sebuah pohon dan diatasnya terlihat ada mendung yang menaunginya.
Melihat kejadian itu si rahib langsung berkeyakinan bahwa orang tersebut adalah seorang nabi. Lalu ia mempersiapkan suguhan yang dihidangkan kepada rombngan yang dipimpin oleh maisarah itu. Hal ini ia lakukan untuk membuktikan tanda kenabian Muhammad SAW.
Setelah semua persiapan penyambutan usai, si rahib mempersilahkan rombongan saudagar untuk masuk gerejanya guna menikmati hidangan. Ini merupakan salah satu kiatnya untuk mengetahui siapa sebenarnya yang mempunyai karamah kenabian itu. Sesudah itu semua rombongan masuk ke dalam gereja, tinggallah Rasulullah sendiri yang diluar gereja. Beliau duduk didekat kendaraan dan barang dagangan yang dibawanya.
Si rahib keluar dari gereja dan melihat mendung tadi masih tetap berada diatas pohon tidak bergerak sma sekali. Lalu beliau bertanya kepala rombongan saudagar, “Apakah kalian meninggalkan seorang yang berada diluar dekat dengan barang bawaanmu?”
Maka maisarah menjawab b,”benar. Yang aku tinggalkan diluar adalah seorang anak yatim. Ia tidak aku perkenankan masuk ke dalam gerja ini agar ada yang menjaga barang dagangan kami diluar. Dia itu adalah orang yang bekerja pada Khadijah dan pernah menggembala kambing.”
Sesudah mendengar perkataan Maisarah tadi, si rahib semakin yakin bahwa Muhammad adalah seorang nabi . lalu, rahib itu mendatangi Rasulullah yang duduk dibawah pohon. Ketika rahib datang kepadanya, Rasulullah lansung berdiri untuk menyambut dan menyalaminya. Tanpa basa-basi, si rahib langsung mengajak Rasulullah untuk masuk ke gereja. Dipersilahkan Rasulullah menikmati hidangan yang dipersiapkannya.
Sewaktu Nabi Muhammad berjalan menuju ke gereja, si Rahib memandang ke langit. Ia benar-benar melihat mendung yang berjalan diatas kepala Rasulullah mengiringi kemanapun Nabi Muhammad pergi.
Setelah berada di dalam gereja, Rasulullah duduk di depan hidangan yang telah disiapkan rahib. Kemudian rahib keluar lagi. Ia ingin melihat mendung yang tadi, ternyata sudah berada di atas gerejanya. Akhirnya, ia yakin bahwa orang yang terakhir masuk gerja adalah seorang Nabi.